Pande Tamblingan
Bahwa wilayah sekitar Danau Tamblingan memang merupakan wilayah komunitas Pande pada jaman Bali Kuno telah lama dikenal oleh para pakar arkeologi dan pakar sejarah Bali Kuno. Misalnya sarjana yang sangat terkenal P.V. Van Callenfells sudah pada tahun 1925 menerbitkan hasil penelitiannya mengenai Pande Tamblingan yang secara khusus dibahasnya pada bukunya yang berjudul Epigrafi Balica
Banyak peninggalan peninggalan berupa perabot untuk memande dan kerak kerak besi yang diketemukan berserakan di kawasan Tamblingan yang membuktikan bahwa kawasan itu adalah bekas pemukiman Pande pada jaman Bali Kuno. Banyaknya Palungan Pendingin yang berserakan di kawasan itu makin memperkuat bukti bahwa kawasan itu adalah pusat pembuatan senjata seperti keris, tombak, alat alat kesenian, Gamelan, alat alat pertanian, alat alat dapur, dan sarana sarana untuk keperluan upacara agama Hindu.
Dikawasan Danau Beratan pun banyak peninggalan berupa perabot memande, seperti palungan pendingin dan pengububan serta alat alat memande lainnya. Penemuan itu sekarang disimpan dan dikeramatkan di komplek Pura Beratan di tepi Danau Beratan
Oleh karena itu tidaklah terlalu mengherankan adanya penemuan 16 bilah prasasti dikawasan Tamblingan pada tahun 2002 yang lalu. Kemungkinan besar masih banyak peninggalan peninggalan lainnya yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan oleh para Pande dengan menanamnya di kedalaman tertentu atau ditenggelamkan ke Danau Tamblingan, danau Buyan, dan Danau Bratan atau disembunyikan di tempat yang sangat sulit diketemukan oleh lawan. Prasasti Langgahan, satu satunya prasasti dari Raja Asta Asura Ratna Bhumi Banten pada jaman dulu pun disembunyikan pula oleh pengemong Pura dengan cara menanamnya dalam dalam dibawah tanah agar selamat dari penjarahan atau penghancuran oleh tentara Majapahit.
Timbul pertanyaan mengapa Pande Tamblingan perlu menyembunyikan prasasti prasasti itu? Apakah Tujuannya? Dapat diduga tujuannya adalah agar prasasti prasasti dan benda benda lainnya selamat dan tidak dijarah atau dimusnahkan oleh musuh. Mereka mengharap kelak apabila situasi kondusif lagi dan mereka bisa kembali dari pengungsiannya, mereka dapat mencari lagi alat alat memande yang mereka sembunyikan. Dan siapakah yang dimaksud dengan musuh itu?
sebelum menjawab pertanyaan itu marilah kita bahas terlebih dahulu mengenai penemuan 16 (enam belas) bilah prasasti di Tamblingan, karena jawaban atas berbagai pertanyaan diatas tersirat dalam prasasti yang diketemukan itu.
BERSAMBUNG IV.Penemuan Prasasti di Kawasan Tamblingan
No comments:
Post a Comment